Tangki Cinta dan Bahasa Cinta

Dr. Gary Chapman, seorang konsultan perkawinan di Amerika yang telah berhasil menyelamatkan ribuan perkawinan, menulis beberapa buah buku dengan topik “Five Love Languages” atau Lima Bahasa Cinta (dalam edisi bahasa Indonesia judulnya ditulis “Lima Bahasa Kasih”). Buku ini adalah hasil penemuannya setelah sekian puluh tahun mendampingi para pasangan suami istri ataupun keluarga bermasalah.

Dalam bukunya, Chapman mengatakan bahwa kegagalan hubungan perkawinan yang banyak terjadi pada tahun-tahun belakangan ini seringkali diawali oleh keringnya hubungan cinta antara suami dan istri. Nah, kekeringan ini dialami bukan karena mereka tidak saling mencintai, melainkan karena mereka mengkomunikasikan cintanya dalam `bahasa’ yang berbeda. Sehingga tidak mengena.

Dalam benak Anda kini mungkin muncul pertanyaan: memangnya ada berapa jenis bahasa cinta manusia? Lalu bagaimana caranya agar kita mengetahui adanya perbedaan bahasa cinta dengan pasangan kita? Lalu bagaimana pula cara menyesuaikannya? Sebelum kita membahas tema tentang `bahasa cinta’, kita perlu lebih dahulu mengetahui konsep dasar pandangan Dr. Gary Chapman, yaitu bahwa setiap manusia memiliki `tangki cinta emosional’ yang menjadi sumber energi hidup dan aktivitasnya.

Harus diakui bahwa setiap orang membutuhkan cinta. Kebutuhan akan cinta secara simplistis dapat dimetaforkan dengan `tangki cinta emosional’. Agar seorang anak manusia dapat tumbuh dan berkembang dengan wajar, tangki cintanya perlu diisi oleh pengalaman cinta emosional bagai tangki bahan bakar kendaraan yang perlu diisi bensin agar dapat berjalan.

Apabila tangki cinta emosional seseorang penuh, ia merasa mantap dalam mencintai orang lain khususnya pasangannya. Seluruh dunia tampak cerah dan indah di matanya. Ia akan lebih kuat dan bersemangat dalam bekerja dan menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.

Sebaliknya, jika tangki cinta emosional seseorang telah kering, ia menjadi orang yang mudah berpikiran negatif dan mudah terbakar emosinya. Problematika anak-anak nakal, pecandu narkoba, kriminalitas remaja, dan berbagai masalah sosial lainnya umumnya terjadi karena para pelakunya telah lama kehabisan `bahan bakar’ cinta. Tangki cinta emosional mereka telah lama mengering.

Dalam konteks ini, Dr. Gary Chapman memberikan konsep Lima Bahasa Cinta. Ia menemukan bahwa terdapat lima jenis ekspresi cinta dalam hubungan setiap manusia. Setiap bahasa tersebut tentu memiliki `dialek’nya. Menurutnya, setiap orang memiliki satu jenis bahasa primer yang tumbuh dan berkembang semenjak ia di dalam kandungan ibunya. Kemudian dalam perkembangannya, anak tersebut mungkin akan menerima dan menyukai bahasa-bahasa cinta lainnya, akan tetapi ia akan tetap lebih menyukai `bahasa ibu’nya. Bagaikan Anda orang Indonesia -yang lahir dan besar di Indonesia- mampu menguasai bahasa Inggris, Mandarin dan Perancis. Tetapi dalam pergaulan sehari-hari, Anda tetap akan merasa lebih nyaman jika menggunakan bahasa Indonesia.

Nah, apa saja bahasa cinta emosional yang diungkapkan oleh Dr. Gary Chapman?

Bahasa Cinta #1: Ungkapan Lisan

Ungkapan Lisan adalah salah satu dari lima bahasa cinta yang mendasar. Anda yang bahasa cinta primernya “Ungkapan Lisan” umumnya sangat peka dengan kata-kata dari orang lain, khususnya dari mereka yang Anda cintai atau hormati. Ungkapan pujian, peneguhan, maupun bisikan sayang yang mereka ungkapkan, akan sangat memotivasi, menghidupkan dan menyegarkan semangat Anda.

Namun sebaliknya, kritik, sindiran, bahkan caci-maki dari orang-orang tersebut akan membuat hati Anda terasa tertikam pisau yang tajam. Anda bisa down, stres, depresi, bahkan tidak bisa makan karena kata-kata yang tajam terus terngiang di kepala Anda.

Bahasa Cinta #2: Hadiah

Bagi orang yang bahasa cinta primernya adalah ‘Hadiah’, sebuah barang pemberian dari orang yang ia cintai bisa dipahami sebagai ungkapan, “Aku memikirkanmu. Aku ingin kamu memiliki dan memeliharanya. Aku menyayangimu. ”

Anda yang memiliki bahasa cinta ini tidak mementingkan nilai nominal sebuah pemberian. Anda lebih menimbang pada makna yang dikandung oleh benda tersebut dan juga pada momen pada saat hadiah itu diberikan kepada Anda. Anda sangat sensitif dengan pemberian dari orang lain. Sebuah hadiah yang mahal tak ada artinya bagi Anda jika diberikan tanpa ada makna atau sebaliknya ada maksud tertentu yang melecehkan atau merendahkan diri Anda.

Di dalam kamar Anda yang berbahasa cinta kedua ini, biasanya terpajang berbagai souvenir, kado, maupun benda-benda unik lain yang pernah Anda terima dari sanak-saudara, sahabat, dan terutama mereka yang istimewa di hati Anda.

Bahasa Cinta #3: Pelayanan

Saya punya seorang sahabat dengan jenis bahasa cinta yang ketiga ini. Namanya Agung. Setiap malam minggu ia selalu rajin mengunjungi kediaman pacarnya. Ia jarang sekali mengajak pacarnya jalan-jalan keluar. Padahal orangtua dan adik-adik pacarnya itu, juga ada di rumah. Aneh memang. Ia tidak pernah merasa kehilangan privacy dalam berpacaran. Pacaran macam apa yang ia lakukan di sana?

Di rumah sang pacar, sahabat saya ini bisa membantu calon ibu mertuanya memasak di dapur; kemudian setelah makan malam, ia mencuci piring berduaan dengan pujaan hatinya; setelah itu, bisa jadi ia akan membantu memperbaiki mainan calon adik iparnya yang rusak, atau melakukan hal-hal lain yang bermanfaat. Bahkan pernah, katanya, semalaman ia membantu calon bapak mertuanya memperbaiki mesin cuci yang rusak!!

Bagi sebagian orang lain, cara pacaran seperti ini mungkin akan terasa sangat menjengkelkan. Tak ada kesempatan untuk berduaan dan bermesraan. Tapi bagi mas Agung ini, tak ada masalah. Ia ‘hepi-hepi’ saja. Terbukti akhirnya ia menikahi sang pacar, dan kini mereka sudah memiliki tiga orang anak!! Inilah bahasa cinta pelayanan!

Bahasa Cinta #4: Waktu Berkualitas

Hal terutama bagi Anda yang memiliki bahasa cinta waktu berkualitas adalah kebersamaan. Kebersamaan berarti perhatian dari dua pihak yang terpusatkan. Kadang tidak membutuhkan kata-kata. Dalam berkomunikasi dengan orang yang berbahasa cinta ini, metode “empathic listening” akan sangat menunjang. Anda sangat menikmati berbagai pengalaman kebersamaan yg indah dan tak akan pernah melupakannya.

Anda yang memiliki bahasa cinta ‘waktu berkualitas’ biasanya tidak akan pernah merasa bosan walau setiap hari selalu bersama-sama dengan pasangan atau sahabat Anda. Yang agak introver, akan senang berduaan saja dengan sahabat, pasangan atau kekasih hati. Sedangkan yang ekstrover sangat senang berlama-lama dengan teman-temannya walau tanpa tujuan yang jelas dan bermanfaat.

Bahasa Cinta #5: Sentuhan fisik

Anda yang bahasa cinta primernya “sentuhan fisik” akan merasa dicintai jika dipeluk, digandeng, disentuh pipi, hidung, pinggang, dan sebagainya oleh pasangan Anda. Sebaliknya, penolakan fisik berupa menepis, mendorong atau bahkan menampar akan terasa sangat melukai hatinya.

Dalam pergaulan sehari-hari, sebagai ekspresi keakraban atau rasa sayang, Anda suka menyentuh sahabat Anda. Jika Anda wanita, Anda senang sekali menggandeng tangan, memeluk, atau bahkan mencubiti sahabat Anda sebagai ekspresi keakraban; sedangkan yang pria suka bersalaman, menepuk pundak, merangkul, memukul bahu, dsb. Motivasi sentuhan ini murni karena Anda peduli dan sayang kepada mereka.

Mencari Bahasa Cinta Anda dan Dia

Ada beberapa cara untuk mencari tahu bahasa cinta primer. Orang-orang yang biasa mengekspresikan rasa cintanya, biasanya langsung dapat menemukan sementara ia membaca uraian di atas ini. Tetapi jika Anda masih tidak yakin dengan penemuan Anda, renungkan pertanyaan ini: “Tindakan apa saja yang dapat menumbuhkan rasa dihargai atau dicintai dalam diri Anda? atau sebaliknya, tindakan apa saja yang dapat membuat Anda merasa sangat direndahkan dan kecewa? Misalnya, ketika Bos memuji-muji kinerja Anda, Anda merasa sangat bangga dan termotivasi dalam bekerja; dan ketika bos marah, semangat Anda langsung drop. Dari kenyataan ini, bisa jadi bahasa cinta primer Anda adalah `kata-kata verbal’.

Begitu juga kalau Anda ingin mengetahui bahasa cinta orang lain. Amatilah mimik, keluhan, dan permintaan mereka. Biasanya anda lalu akan dengan mudah membaca bahasa cinta primer mereka. Jika masih kesulitan, ajukan saja pertanyaan seperti di atas tadi. Gampang kan…? 😉

Manfaat Memahami Bahasa Cinta

Memang sangat sederhana konsep bahasa cinta. Akan tetapi Anda tidak akan merasakan manfaatnya sebelum mencoba mempraktekkannya. Saya termasuk orang yang telah mengalami manfaat Bahasa Cinta dari Dr. Gary Chapman ini. Berkat konsep ini, sedikit sharing, saya berhasil memacari dan menikahi seorang wanita cantik yang kini telah memberikan saya seorang anak lelaki yang cerdas dan penuh semangat.

Berawal dari sikap agak pesimis karena saya harus berlomba dengan beberapa pria lain yang umumnya lebih sukses, lebih kaya, dan lebih ganteng dari saya, saya mencoba mempraktekkan konsep lima bahasa cinta dalam mendekati dia.

Saat pertama kali ngobrol dengannya, saya menduga bahasa cinta utamanya adalah waktu berkualitas. Karena itu, dalam posisi sebagai ‘underdog’ saya mencoba nekad mengunjunginya setiap sore sepulang kerja. Kalo ditolak ya memang sudah sepantasnya. .. Hehehe.

Saat itu saya sangat beruntung karena lokasi kantor saya dekat dengan rumah kostnya di bilangan Grogol, Jakarta Barat. Jadi, setiap hari saya bisa dengan mudah mengunjungi dia dan kami ngobrol sambil bergantian saling mentraktir makan malam! Ketika saya tanya, “kamu bosen nggak tiap hari saya temenin?” Dengan singkat dia menjawab, “Nggak tuh.” Dari situ saya semakin yakin bahasa cintanya adalah waktu berkualitas. Yang lucu, kadang kami harus ngobrol bertiga karena ia juga dikunjungi oleh ‘pesaing’ saya. Tetapi saya tidak malah mundur, karena yang penting ‘hadir’ di dekatnya walaupun dengan siapa saja.

Begitulah seterusnya, tak sampai sebulan saya langsung ‘nembak’ dia. Walaupun dia kaget dan tak menyangka, ia mau mencoba menjadi pacar saya. Dua belas bulan kemudian, saya diizinkan menemui orangtuanya untuk melamarnya! Ketika para sahabatnya terkejut terhadap pilihannya, dia hanya menjawab, “Nggak tau ya. Ini kan soal hati. Aku udah merasa cocok sama dia. Nyaman rasanya kalo udah berdua sama dia. Kita kayak udah kenal lama.” Ya, dia merasa mantap karena sudah terpenuhi kebutuhan utama cinta emosionalnya. Karena itu ia tak ragu menerima pinangan saya!

Sahabat cemerlang, saya sudah mencoba, sekarang giliran Anda! Mereka yang mencintai Anda sedang menunggu sapaan cinta Anda. Pacar, calon pacar, tunangan, pasangan, orangtua, anak, sahabat, tetangga, teman kerja, pimpinan, bawahan, dan siapa saja! Temukan keajaiban cinta melalui Bahasa Cinta. Walau sederhana, akan sangat mengena!

Dia Tahu Kekuatanmu

Markus 6:48
Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka.

“Tuhan, bulan ini saya harus melunasi hutang buku-buku anak saya di sekolah”, gumam seorang ibu beranak dua sambil menyapu di teras rumah kontrakannya. Ia lalu duduk di kursi, menangis. Ia juga menahan sakit kepala yang sudah dua minggu dia alami. Ibu ini begitu tertekan dengan hal yang menimpa keluarganya. Suaminya sudah 1 tahun terkena PHK karena tempat dia bekerja bangkrut dan belum mendapat pekerjaan pengganti. Mau usaha sendiri tidak punya modal, uang tabungan mereka yang tidak banyak semakin menipis dipakai untuk kehidupan sehari-hari. Padahal mereka keluarga yang setia pada Tuhan.

Kalau kita ada pada posisi ibu tersebut, kita bisa saja berkata bahwa Allah tidak sayang. Kita mungin bertanya, “Kok Tuhan Yesus tega membiarkan anak-anak-Nya susah padahal kita sudah setia pada-Nya?”

Tapi apa memang begitu? Saya kira tidak! Allah sangat sayang pada kita. Seperti Tuhan Yesus yang melihat murid-murid-Nya mendayung perahu di tengah angin sakal. Ketika mereka terlihat kepayahan, Yesus tidak tinggal diam membiarkan mereka tenggelam, tapi Dia menghampiri mereka dan akhirnya angin sakal reda. Mari tanamkan dalam hati kita bahwa Yesus Kristus berdaulat dalam hidup kita. Dia tahu kekuatan kita dalam menghadapi masalah-masalah. Kita tidak akan dibiarkan berjuang sendiri.

Pejamkan mata Anda sejenak dan lihatlah betapa Ia berkuasa dalam hidup Anda.

– Jawaban.com –

TUHAN Menilai Hati

1 Samuel 16: 7
… Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.

Presiden Lincoln memiliki kemampuan yang luar biasa memikat dalam hal menertawakan dirinya sendiri, terutama tentang penampilan fisiknya. Saat Senator Stephen A. Douglas menyebutnya sebagai “pria berwajah ganda,” Lincoln menjawab, “Terserah. Jika saya memiliki wajah yang lain, menurut Anda akankah saya mengenakan yang ini?”

Di lain waktu dia bercerita kepada sekelompok editor tentang pertemuannya di sebuah hutan dengan seorang wanita yang sedang berkuda, “Wanita itu memandang saya dengan serius dan berkata, ‘Menurut saya, Anda adalah orang berwajah paling jelek yang pernah saya lihat.’ Ujar saya, ‘Nyoya, Anda mungkin benar tetapi itu bukanlah saya. ‘Memang,’ jawab wanita itu,‘bukan salah Anda, namun setidaknya Anda tinggal di rumah saja.”

Walaupun khalayak ramai mengenali gambaran mengenai dirinya, Lincoln tidak dikenal terutama karena penampilannya, namun karena pendiriannya yang teguh untuk menyatukan Negara-negara bagian di Amerika Serikat semasa perang saudara dan menghapuskan perbudakan. Dia sering kali dijadikan teladan sebagai orang yang memiliki kesabaran, keteguhan hati, pengabdian, kemauan yang kuat, belas kasihan, perhatian, dan ketidakegoisan yang luar biasa. Sifat-sifat inilah yang memberi ciri kepada Lincoln sebagai salah seorang presiden terbesar Amerika.

Dalam budaya kita sekarang , banyak hal membuat orang hanya melihat penampilan lahiriah dan harta benda semata. Baik sekali jika kita ingat bahwa sifat-sifat yang luhurlah yang menciptakan reputasi yang kekal.

Ingatlah satu hal ini!

Saat TUHAN menilai seseorang, Dia tidak mengukur penampilan dan akalnya, melainkan hatinya.

– Jawaban.com –

Menjaga Kekudusan

Mazmur 119:9
Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.

Apakah mungkin hidup dengan memiliki pikiran tetap bersih di dunia di mana kita terus dicekoki media dalam masyarakat yang dipenuhi pikiran atau hal yang tidak kudus? Sulit, tapi bisa. Rick Warren mengilustrasikannya dengan baik sebagai berikut. Anda tahu ikan-ikan di laut itu telah hidup di air asin sepanjang hidupnya tapi ikan-ikan itu tidak pernah menjadi asin. Ia tumbuh dalam lingkungan di mana tiap saat dikelilingi air asin yang begitu asinnya, hingga Anda tidak dapat meminumnya atau Anda akan sakit.

Nah, seperti Allah yang dapat menangkap seekor ikan dan memeliharanya dalam sebuah lingkungan yang penuh garam sepanjang hidupnya, tapi tidak terpengaruh olehnya, Allah yang sama dapat memelihara Anda di dunia yang sudah kena polusi dan memelihara pikiran Anda tetap bersih. Seperti Ia dapat memisahkan ikan itu dan memeliharanya di lingkungan air asin, tapi tidak membuatnya asin, Allah dapat menjaga kita dalam dunia tercemar dan menjaga pikiran dan hati kita bersih. Tapi bagaimana hal itu dapat terjadi?

Allah tidak pernah menyuruh melakukan sesuatu tanpa mengatakan bagaimana melakukannya. Mazmur 119:9 “Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.” Itulah caranya. Mengikuti standar Tuhan. Jadi buatlah komitmen mengikuti standar Allah.

Buatlah hidup Anda berjalan di dalam standarnya Tuhan, dan kekudusan akan menjadi sahabat Anda.

– Jawaban.com –

Kunci Hidup Menjadi Pemenang

1 Korintus 9:24
Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!

Firman Tuhan mengatakan bahwa hidup ini seperti gelanggang pertandingan. Kalau kita ingin menjadi pemenang dalam pertandingan tersebut, maka ada tiga hal yang harus kira taklukkan.

1. Jarak.

Secepat apapun seorang pelari berlari, tetapi jika tidak menyelesaikan jarak yang ditentukan, maka ia tidak dapat disebut sebagai seorang pemenang. Itu berarti dalam kehidupan, kita harus konsisten berjuang sampai garis finish.

2. Waktu.

Apabila jarak yang ditentukan dapat diselesaikan, tetapi dengan waktu yang lebih lambat dari pelari yang lain, ia juga tidak dapat disebut sebagai seorang pemenang. Demikian juga dengan kehidupan kita. Kita harus dapat menggunakan waktu seefisien mungkin, dengan tidak menyia-nyiakan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna dan sia-sia.

3. Sikap diri.

Selain jarak dan waktu, seorang pelari yang ingin menang harus mampu menaklukkan diri sendiri, khususnya  sikap cepat puas diri dan tidak mau untuk menanggung kesulitan dalam dirinya. Tidak ada kemajuan tanpa kesulitan.

Menjadi seorang pemenang, berarti dapat menaklukkan tantangan sesulit apapun dalam hidup Anda.

– Jawaban.com –

Jadilah Dirimu Sendiri

Ibrani 13:5
“… Dan cukupkan dirimu dengan apa yang ada padamu…”

Pada suatu ketika seorang pemotong kayu mengirim selempeng batu kepada seorang pedagang. Melihat semua barang-barang yang indah itu, dia berkata, “Seandainya saja aku seorang pedagang dan memiliki barang semacam ini.” Sekejap kemudian, permohonannya dikabulkan.

Suatu hari dia melihat iring-iringan orang yang melewati tokonya. Melihat seorang pangeran berpakaian gemerlapan, dia berkata, “Seandainya aku seorang pangeran.” Tiba-tiba dia menjadi pangeran… hingga sinar matahari itu menyengatnya. Dia berkata, “Seandainya aku matahari, lebih besar dari siapa pun.” Seketika itu juga dia menjadi matahari dan merasa amat bahagia… hingga segumpal awan melayang di antara dirinya dan bumi. Dia berkata, “Awan itu menutupi aku. Seandainya aku awan.” Lagi-lagi, permohonannya terkabul. Dia menurunkan hujan ke bumi sepuas hatinya hingga dia terhalang sebuah gunung yang hendak dilewatinya. Katanya, “Gunung ini lebih besar dari aku, seandainya aku sebuah gunung.” Dia segera menjadi gunung dan berpikir, “Sekarang akulah yang terbesar.”

Namun, suatu hari seorang laki-laki bertubuh kecil memanjat gunung itu dengan palu dan pahat tangan, dia mulai memalu. Gunung itu, yang tidak dapat menghentikan perbuatan laki-laki tersebut, berkata, “Laki-laki dengan tubuh kecil ini lebih besar dari aku, seandainya aku seorang pemotong batu.” Sekali lagi, permohonannya dikabulkan dan jadilah dia seorang pemotong batu. Dia berusia panjang dan hidupnya berguna. Setiap orang kagum melihat betapa bahagianya dia.

– Jawaban.com –

Anda Suka Mengeluh??

Bilangan 11:1
Pada suatu kali bangsa itu bersungut-sungut di hadapan Tuhan tentang nasib buruk mereka, dan ketika TUHAN mendengarnya bangkitlah murka-Nya, kemudian menyalalah api TUHAN di antara mereka dan merajalela di tepi tempat perkemahan.

Alkisah, ada seorang petani yang terkenal karena sikapnya yang negatif. Suatu hari seorang tetangga berhenti dan mengomentari tanaman si petani yang tumbuh dengan subur. “Anda pasti sangat gembira dengan panen tahun ini,” katanya. Si petani dengan enggan menjawab, “Ya, betul, memang kelihatannya baik. Tetapi hasil bumi yang istimewa ini sangat sulit ditanam.”

Bangsa Israel juga suka mengeluh. Dengan penuh keajaiban, Allah telah memelihara mereka selama menempuh perjalanan melalui gurun yang ganas, tetapi mereka terus-menerus mengeluh. Misalnya, mereka mengomel tentang manna yang disediakan dengan begitu murah hati oleh Allah. Ketika teringat akan ikan, timun, melon, bawang prei, bawang merah dan bawang putih dari Mesir, mereka pun merajuk, “Tidak ada sesuatu apa pun, kecuali manna ini saja yang kita lihat” (Bilangan 11:6). Betapa tidak bersyukurnya mereka!

Kadang-kadang kita juga cenderung memikirkan hal-hal yang negatif daripada yang positif. Kita menggerutu dan melawan Tuhan, saat kita seharusnya memuji Dia atas berkat-berkat-Nya yang tiada habisnya. Saat Allah mengizinkan kekecewaan dan kehilangan  terjadi dalam hidup ini demi kebaikan rohani kita, maka kita begitu larut untuk membiarkan hal-hal itu mengalihkan perhatian kita dari kasih Allah.

Apabila kita tergoda untuk mengomel dan tidak bersyukur, ingatlah akan peringatan dari Bilangan 11:1, “Bangsa itu bersungut-sungut di hadapan Tuhan … dan ketika Tuhan mendengarnya bangkitlah murka-Nya.”

– Jawaban.com –

Ajarlah Kami menghitung hari-hari

Ajarlah Kami menghitung hari-hari Kami sedemikian, hingga Kami beroleh Hati yang Bijaksana

(Mazmur 90:12)

Ada begitu banyak Hari Istimewa yg dinantikan oleh setiap Orang utk diperingati dan dirayakan seperti Hari dimana ketika Kita mendapat Pacar Baru, Rumah Baru, Mobil Baru, Lulus dari Universitas, mendapat Pekerjaan, Hari Pernikahan, dll. kecuali Hari Kematian dimana semua Orang berusaha menghindari dan enggan utk membicarakannya yah..krn Kita sendiri tdk tahu kapan datangnya dan kalau itu terjadi maka bukan Kita sendiri lagi yg memperingatinya krn kita sdh tdk ada tetapi tinggal Orang lain yg memperingati dan mengenang akan Hidup Kita, padahal di hari Kematian tdk ada satupun yg dpt menghindarinya baik dia itu Pemulung bahkan sampai Presiden sekalipun.

Dari sekian banyak Hari Istimewa yg sdh disebutkan diatas atau masih banyak lagi yg belum disebut, Hari Ulang Tahun adalah salah satu Hari Istimewa yg paling banyak ditunggu untuk diperingati dan dirayakan karena disana bukan hanya Umur Kita yg bertambah utk Kita Rayakan sendiri tetapi di Hari itu pula biasanya Kita akan mendapat sejumlah kejutan seperti ucapan Selamat Ulang Tahun, ada Cipika-cipiki maksudnya Cium Pipi Kanan & Kiri, pemberian Kado, dll dari Orang yg Kita Cintai, Orang yg dekat dgn Kita atau dari Orang-orang yg mengenal Kita.

Yang menjadi pertanyaan ad. benarkah di Hari Ulang Tahun berarti Umur Kita bertambah ?? Jawabannya tergantung dari mana Kita melihat, ibarat garis panjang jika Kita melihat dari awal memang bertambah (disini Kategorinya ad. Umur ABG ke atas yg menurut mereka Umur itu memang bertambah dan memang tdk salah) tetapi jika Kita melihat dari ujung sebenarnya Umur Kita berkurang (Kategori Lanjut Usia) dimana merayakan HUT dimasa Tua memang bertambah secara Matematis Mis: 70 Thn bertambah 1 Thn menjadi 71 Thn dan tdk salah juga tetapi jgn senang dulu, tetapi mari Kita lihat apa kata pe-Mazmur 90:10 tentang Hidup: ” Masa Hidup Kami Tujuh Puluh Tahun dan jika Kami kuat, Delapan Puluh Tahun, dan Kebanggaannya adalah Kesukaran dan Penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan Kami pun Melayang Lenyap “.

Artinya disini pe-Mazmur mengajak Kita utk melihat bahwa di Hari Ulang Tahun memang Umur Kita bertambah namun sekaligus juga Umur Kita berkurang. Disini Kita temukan dgn apa yg disebut Paradoks (Dua Hal yg bertentangan namun kedua-duanya benar) dan itulah Hidup Kita.

Dari Analogi Garis Panjang tadi tentang Hari Ulang Tahun, Kita lihat betapa berharganya Hidup yg di Anugerahkan Tuhan pada Kita ini, so mari Kita maknai Hidup ini menjadi lebih berarti lagi buat Tuhan, Orang Tua, Suami / Isteri, Anak-anak, Saudara-saudara, dan kepada sesama Kita Manusia.

Karena di Hari Ulang Tahun bukan masalah apakah Umur Kita bertambah atau berkurang tetapi mari Kita lihat pada diri Seorang Anak Manusia dari Nazareth, utk ukuran Orang Zaman sekarang, meninggal di Umur  33 Tahun terlalu muda sekali dan sangat disayangkan tetapi bagi-Nya cukup sampai Umur 30 Thn aja ditambah masa pelayanan-Nya 3 Thn dan mari Kita lihat dampak dari Gaya Hidup, Ajarannya, serta Karya-Nya begitu mempengaruhi di setiap Zaman bahkan diakui oleh Orang yg tdk percaya pada-Nya dan itulah Hidup yg ber-Makna dan ber-Arti, siapakah Dia ?? Dia lah   Yesus Kristus Tuhan.

Seorang anak lahir setelah 11 tahun pernikahan.
Mereka adalah pasangan yg saling mencintai dan anak
itu adalah buah hati mereka. Saat anak tersebut
berumur dua tahun, suatu pagi si ayah melihat
sebotol obat yg terbuka. Dia terlambat untuk ke
kantor maka dia meminta istrinya untuk menutupnya
dan menyimpannya di lemari. Istrinya, karena
kesibukannya di dapur sama sekali melupakan hal
tersebut.

Anak itu melihat botol itu dan dengan riang
memainkannya. Karena tertarik dengan warna obat
tersebut lalu si anak memakannya semua. Obat
tersebut adalah obat yg keras yg bahkan untuk orang
dewasa pun hanya dalam dosis kecil saja. Sang istri
segera membawa si anak ke rumah sakit. Tapi si anak
tidak tertolong. sang istri ngeri membayangkan
bagaimana dia harus menghadapi suaminya.

Ketika si suami datang ke rumah sakit dan melihat
anaknya yang telah meninggal, dia melihat kepada
istrinya dan mengucapkan 3 kata.

Sang Suami hanya mengatakan “SAYA BERSAMAMU SAYANG”

Reaksi sang suami yang sangat tidak disangka-sangka
adalah sikap yang proaktif. Si anak sudah meninggal,
tidak bisa dihidupkan kembali. Tidak ada gunanya
mencari-cari kesalahan pada sang istri. lagipula
seandainya dia menyempatkan untuk menutup dan
menyimpan botol tersebut maka hal ini tdk akan
terjadi.

Tidak ada yg perlu disalahkan. Si istri juga
kehilangan anak semata wayangnya. Apa yg si istri
perlu saat ini adalah penghiburan dari sang suami
dan itulah yg diberikan suaminya sekarang.

Jika semua orang dapat melihat hidup dengan cara
pandang seperti ini maka akan terdapat jauh lebih
sedikit permasalahan di dunia ini.

“Perjalanan ribuan mil dimulai dengan satu langkah
kecil”

Buang rasa iri hati, cemburu, dendam, egois dan
ketakutanmu. Kamu akan menemukan bahwa sesungguhnya
banyak hal tidak sesulit yang kau bayangkan.

MORAL CERITA

Cerita ini layak untuk dibaca. Kadang kita membuang
waktu hanya untuk mencari kesalahan org lain atau
siapa yg salah dalam sebuah hubungan atau dalam
pekerjaan atau dengan org yg kita kenal. hal ini
akan membuat kita kehilangan kehangatan dalam
hubungan antar manusia.

Pelajaran Menanti

Oleh: Grace Suryani

Subuh pagi ini, bukan subuh yang baik untuk berangkat kerja. Ujan rintik-rintik en langitnya gelap sekali, ngga kayak biasanya. Sesampainya saya di posisi favorite beberapa hari belakangan ini (tepat di bawah tanda McD yang segede bagong), saya duduk di atas pagar yang jerujinya udeh kepotong. Nungguin sesama guru mandarin yang akan pergi ke pelatihan.
Suasana tadi pagi lebih sendu (ceila bahasanyeee) , ujan makin lama makin deras, metromini 47 seliweran, Patas AC 11, sopir bajaj yang mondari, sedangkan saya duduk manis berlindung di bawa payung pink. Yup saya kembali menunggu.
Sekalipun suasana tadi pagi lebih sendu tapi entah kenapa saya ngga merasa menunggu di bawah ujan sebagai sesuatu yang menyiksa. Saya mulai menikmati ‘perasaan menunggu’.
Ketika saya menunggu, saya melihat banyak hal yang selama ini tidak pernah saya lihat di balik kaca-kaca hitam mobil saya. saya melihat ‘kehidupan lain’, yang tidak pernah saya sentuh sebelumnya. Orang-orang yang berjejalan di dalam Bus, mbak-mbak muda pake high heels yang lari ngejar Patas AC *salut bow!!* tukang-tukang yang memikul peralatannya. Sopir taxi yang tidur kelelahan di taxinya.
Saya cuman kepikir, kok bisa-bisanya saya ngga bersyukur. Banyak orang yang hidupnya jauh lebih sulit daripada hidup saya tapi mereka bertahan, kenapa saya dikit-dikit ngeluh?
Entah gimana saya tidak iri pada orang-orang yang duduk nyaman di mobil sedangkan saya berdiri di tengah ujan. Kenapa? Karena saya liat banyak orang yang terpaksa berjalan tanpa payung … banyak orang yang lebih kedinginan dari saya. saya memang tidak dalam posisi yang nyaman, tapi paling tidak saya dilindungi oleh payung, pake cardigan, pake sepatu … banyak orang cuman pake baju tipis, telanjang kaki, keujanan. Sampai saya kepikir utk mengajak salah satu dari mereka berbagi payung dengan saya, coz cuman itu yang bisa saya kasih.
Pengalaman saya selama beberapa pagi ini nonkrong di halte Bus membuat saya merasakan kejamnya Jakarta :p Untuk ukuran teman-teman saya, saya bangun udeh paling pagi … tapi begitu saya keluar, saya bukan satu-satunya yang serajin itu. Bus-bus sudah terisi (yang membuat saya bertanya-tanya, bangun jam berapa mereka? Apakah mereka sempat tidur kemaren malem? Di mana mereka tidur?) mereka bekerja untuk penghasilan yang mungkin tidak sampai ½ dari penghasilan saya padahal mereka bekerja lebih keras dari saya.
Menit-menit yang lewat selama saya menunggu membuat saya banyak berpikir. Betapa saya begitu diberkati tapi begitu sedikit saya mengucap syukur.
Guys, ketika kalian merasa hidup kalian berat, sekali-kali bangun pagi-pagi trus nonkronglah di halte bus terdekat. Perhatikan bus-bus yang lewat, kenek, sopir mikrolet yang ngetem, tukang ojek, anak-anak yang mengemis di jalanan. Liat kerut-kerut di wajah mereka, rambut yang memutih, pakaian yang lusuh … sadarlah, u’re too blessed to be stressed.

Ah Tuhan, besok pagi kalau saya nonkrong di halte lagi, saya ngga mau hanya mengasihani mereka tapi saya mau berdoa untuk mereka.
Jangan-jangan untuk ini Engkau membuatku menunggu? Untuk membuka mataku akan hal-hal yang tidak pernah aku lihat selama ini … ampuni saya yang manja dan bodoh.
Berikan aku hati yang tau mengucap syukur dan tidak egois untuk berbagi.

Love of a life time

Artist: Firehouse 
Intro:

G - F#/D - Em - D9 - Am - Bm - C - D-Dsus4-D-D9-D

(First Stanza)

G                      F#/D           Em   D9
I guess the time was right for us to say
   Am                 Bm              C            D-Dsus4-D-D9-D
We take our time and live our lives together day by day
G                   F#/D            Em   D9
We make a wish and send it on a prayer
   Am                   Bm               C           D-Dsus4-D-D9-D
We know our dreams can all come true If love we can share

Refrain:
Am                Bm      C                     Bm
You would never wonder, knew you'd be there for me
Am                Bm                  C           D-Dsus4-D-D9-D
Coz' yould never wonder, you're the right one for me

Chorus: (Distorted Power chord)
G                     Bm        C      D
I finally found the love of a lifetime
G                  Bm           C    D
A love to last my whole life through
G                    Bm          C   D
I finally found the love of a lifetime
A               Bm               C                     G
Forever in my heart, I finally found the love of a lifetime

Adlib: (Gawin lang yung chord sa chorus)

(Second Stanza)
G                    F#/D               Em  D9
With every kiss our love is like brand new
     Am            Bm               C              D9-D
And every stars up in the sky was made for me and you
G                   F#/D             Em    D9
Still we both know that the road is long
    Am                Bm
We know that we will be together
 C                    D-Dsus4-D-D9-D
Because our love is strong

(Repeat Chorus)
(Adlib Chords)
(Repeat Chorus)  
     G    F#/D     Em    D9     Am     Bm      C      Dsus4   D
e----3-----2---------------------------2----------------3----2---|
c----3-----3-------------3-------1-----3-------1--------3----3---|
b----------2-------------2-------2-----4----------------2----2---|
d------------------1-------------2-----4-------2-----------------|
a----2-------------1-------------------2-------3-----------------|
e----3-----2-----------------------------------------------------|